Selasa, 05 Maret 2013

PASAR INPUT DAN OUTPUT


A. Pasar Output
1.      Pengertian Pasar Output
Pasar output adalah pasar tempat barang/ jasa diper-dagangkan. Pasar output atau yang biasa disebut pasar saja merupakan tempat bertemunya permintaan dan penawaran sehingga bisa berinteraksi untuk membentuk harga keseimbangan.
2.      Struktur pasar
Struktur pasar adalah beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan kinerja perusahaan dalam pasar. Faktor-faktor tersebut adalah
- Jumlah perusahaan yang berada di pasar
- Skala produksi
- Banyaknya pembeli
- Biaya memasuki pasar
- Informasi mengenai keadan pasar
- Mudah tidaknya memasuki pasar
3.    Jenis-jenis Struktur Pasar
Jenis struktur pasar dibagi menjadi tiga jenis:
a.      Pasar Persaingan Sempurna
Pasar persaingan sempurna merupakan bentuk sempurna sebuah pasar. Ciri-cirinya:
-Pembeli dan penjual sangat banyak.
-Perusahaan menjual produk yang standar atau memiliki tingkat homogenistas yang sangat tinggi.
-Penjual dan pembeli memperoleh informasi yang sempurna mengenai kondisi pasar.
-Perusahaan dan sumber daya produksi bebas bergerak.
-Perusahaan dapat keluar dari pasar atau masuk ke pasar dengan sangat mudah.
b.  Monopoli
Pasar monopoli adalah pasar yang terdiri dari satu penjual yang melayani permintaan yang sangat banyak dan produk yang dijual tersebut tidak memiliki subsidi. Sebab-sebab terjadinya monopoli:
-Monopoli sumber daya
-Monopoli Ciptaan Pemeritah
-Monopoli Alamiah
c. Oligopoli (Duopoli)
Pasar oligopoli adalah struktur pasar di mana terdapat sedikit perusahaan saja yang menjual produk-produknya yang identik satu sama lain. Bentuk paling sederhana dari oligopoli adalah duooli, yaitu hanya ada dua perusahaan yang berada di pasar guna melayani permintaan konsumen. Dalam pasar oligopoli perusahaan dapat menentukan sendiri harga produknya. Pasar oligopoli ditandai oleh beberapa produsen yang menguasai pasar. Dalam pasar oligopoli terdapat ketergantungan terhadap perusahaan lain. Artinya tindakan suatu perusahaan dalam pasar oligopoli haruslah memperhatikan tindakan yang diambil oleh pesaing. Terdapat beberapa model dalam pasar oligopoli. Yang pertama yaitu kolusi, pengertiannya adalah persetujuan antarperusahaan dalam industri untuk membagi-bagi pasar dan menetapkan harga. Kedua kepemimpinan harga, merupakan bentukkolusi informal (tidak resmi) atau diam-diam yang terjadi pada ndustri yang memiliki kepemimpinan harga.
d. Pasar Persaingan Monopolistik
 Pasar persaingan monopolisik merupakan pasar yang nyata nyata terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Pasar persaingan monopolistik adalah pasar yang mengambil sebagian lagi ciri pasar persaingan sempurna. Pasar monopolistik merupakan suatu struktur pasar di mana terdapat banyak perusahaan yang menjual produk produk sejenis, tetapi bervariasi berdasarkan merek.
B. Pasar Input
Pasar Input adalah pasar yang tempagt berinteraksinya permintaan dan penawaran input atau sumber daya produksi. Sumber daya produksi tersebut meliputi:
1.      Tanah
Tanah merupakan input yang sangat penting dalam berproduksi. Segala sesuatu yang akan diproduksi membutuhkan tanah. Dalam memakai tanah terdapat balas jasa yang harus dibayar atas pemakaian tanah tersebut, hal ini disebut juga rente tanah atau sewa tanah yaitu harga atau balas jasa yang harus dibayar untuk enggunaan tanah atau sumber daya alam lainnya yang jumlah penawarannya tetap tidak bertambah.
2.      Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah pasar yang mempertemukan permintaan dan penawaran tenaga kerja sehingga bisa dicapai harga keseimbangan tenaga kerja atau biasa disebut upah.
a.      Sisi Penawaran Tenaga Kerja
Penawaran tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang mau dan mampu melaksanakan pekerjaan tertentu dengan mendapat balas jasa. Ciri cirinya adalah sebagai berikut.
-Faktor tenaga kerja adalah manusia sehingga perlu diperlakukan layaknya manusia.
-Penawaran tenaga kerja bersifat inelastis.
-Penawaran tenaga kerja beraneka ragam.
b.     Sisi Permintaan Tenaga Kerja
      Permintaan terhadap tenaga kerja berasal dari dunia bisnis. Tenaga kerja tersebut diminta karena diperlukan. Artinya tenaga kerja diminta karena ada permintaan terhadap barangdan jasa. Dengan demikian permintaan terhadap tenaga kerja merupakan permintaan turunan dari permintaan terhadap barang dan jasa.
c.   Keseimbangan Pasar Tenaga Kerja
Pertemuan antara permintaan dan penawaran tenagakerja terjadi di pasar tenaga kerja. Selintas pertemuan permintaan tenaga  kerja dengan penawaraban tenaga kerja akan mudah terjadi. Bahkan, pasar tenaga kerja tersebut tidak betbeda dengan pasar pasar lainnya.  Pasar tenaga kerja sanga tidak sempurna sehingga tidak bisa dengan mudah mempertemukan permintaan dengan penawaran tenaga kerja.
3.      Modal
Sumber daya modal adalah barang-barang (sarana) yang dapa digunakan untuk menghasilkan barang lain.
a.      Permintaan Modal
Permintaan modal biasanya berasal dari dunia usaha. Dunia usaha memerlukan modal untuk membangun. Permintaan modal juga biasanya dari individu.
b.      Penawaran Modal
Penawaran modal biasanya berasal dari beberapa pihak. Perbankan merupakan salah satu pihak yang menawarkan modal kepada masyarakat, selain itu ada juga asuransi dan perorangan dengan balasan berupa bunga.
4.      Keahlian Pengusaha
Pengusaha adalahrang yang menjalankan usaha jual-beli atau memproduksi barang/jasa dengan tujuan mencari laba. Laba yang diperoleh pengusaha disebut laba normal atau laba imbalan  yang diterima pengusaha agar ia tetap tetap mau berusaha dibidang tertentu atau biasa disebut biaya implisit dan laba ekonomis, yaitu jumlah lebih dari harga normal.

KESEIMBANGAN DAN ELASTISITAS HARGA

KESEIMBANGAN HARGA
 
1. Pengertian
Harga keseimbangan atau harga pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat
harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen/penawaran dengan konsumen
atau permintaan.
Pada harga keseimbangan produsen/penawaran bersedia melepas barang/jasa,
sedangkan permintaan/konsumen bersedia membayar harganya. Dalam kurva harga
keseimbangan terjadi titik temu antara kurva permintaan dan kurva penawaran, yang
disebut Equilibrium Price.
2. Proses terbentuknya Harga Pasar
Terbentuknya harga pasar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan
dan penawaran. Masing-masing faktor dapat menyebabkan bergesernya jumlah
permintaan dan jumlah penawaran. Dengan bergesernya permintaan dan penawaran
akan mengakibatkan bergesernya tingkat harga keseimbangan.
Perhatikan tabel berikut dan amati perubahannya.
3. Penggolongan Pembeli dan Penjual
Pembeli dan penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar
dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/
pembeli.
Pembeli dan penjual dapat digolongkan:
a. Pembeli super marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli
di atas harga pasar.
b. Pembeli marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan
harga pasar.
c. Pembeli sub marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli
di bawah harga pasar.
d. Penjual super marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga
pokok di bawah harga pasar.
e. Penjual marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok
sama dengan harga pasar.
f. Penjual sub marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok
di atas harga pasar.
Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan:
a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan.
Pembeli yang memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal)
mendapatkan premi konsumen.
Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super
marginal) mendapatkan premi produsen.
b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian.
Pembeli sub marginal yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar.
Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.
c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point).
Tidak memperoleh keuntungan dan kerugian karena harga pokok sama dengan harga
pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.
4. Pergeseran Titik Keseimbangan
Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik
turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.
1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada
kecenderungan harga akan naik.
2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
permintaan.
Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga
akan turun.
3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga
akan turun.
4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah
penawaran.
Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga
akan naik.
ELASTISITAS HARGA
1. Elastisitas Permintaan
1. Pengertian
Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap barang/jasa,
yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan angkaangka
yang disebut Koefisien Elastisitas permintaan yang dilambangkan dengan
huruf ED (Elasticity Demand).
2. Macam-macam Elastisitas Permintaan
Untuk membedakan elastisitas permintaan digunakan ukuran berdasarkan besar/
kecilnya tingkat koefisien elastisitasnya.
Macam-macam elastisitas permintaan.
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Permintaan in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi
tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah permintaan.
Contoh: obat-obatan pada waktu sakit.
2. In Elastis (E < 1)
Permintan in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada
perubahan permintaan.
3. Elastis Uniter (E = 1)
Permintaan elastis uniter terjadi jika perubahan permintaan sebanding dengan
perubahan harga.
4. Elastis (E > 1)
Permintaan elastis terjadi jika perubahan permintaan lebih besar dari perubahan
harga.
5. Elastis Sempurna ( E = ~ )
Permintaan elastis sempurna terjadi jika perubahan permintaan tidak berpengaruh
sama sekali terhadap perubahan harga.
3. Perhitungan Koefisien Elastisitas Permintaan
Hasil perhitungan koefisien elastisitas permintaan selalu negatif, karena berbanding
terbalik antara harga barang dengan jumlah permintaan.
Beberapa cara untuk menghitung koefisien elastisitas permintaan:
1. Membandingkan antara % perubahan jumlah permintaan dengan %
perubahan harga
ED = % perubahan jumlah permintaan
% perubahan harga
2. Dengan rumus:
Q P
ED = :
Q P
Q = perubahan permintaan
P = perubahan harga
P = harga awal
Q = jumlah permintaan awal
3. Dengan rumus:
Q1 - Q P1 - P
ED = :
Q P
Q1 = jumlah permintaan setelah berubah
Q = jumlah permintaan sebelum berubah
P1 = harga setelah berubah
P = harga sebelum berubah
2. Elastisitas Penawaran
1. Pengertian
Elastisitas penawaran adalah tingkat perubahan penawaran atas barang dan jasa
yang diakibatkan karena adanya perubahan harga barang dan jasa tersebut.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut diukur dengan angkaangka
yang disebut koefisien elastisitas penawaran dengan lambang ES (Elasticity
Supply).
Coba Anda ingat kembali apa arti elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran!
2. Macam-macam Elastisitas Penawaran
Seperti dalam permintaan, elastisitas penawaran dapat dibedakan menjadi 5 macam,
yaitu:
28
1. In Elastis Sempurna (E = 0)
Penawaran in elastis sempurna terjadi bilamana perubahan harga yang terjadi
tidak ada pengaruhnya terhadap jumlah penawaran.
2. In Elastis (E < 1)
Penawaran in elastis terjadi jika perubahan harga kurang berpengaruh pada
perubahan penawaran.
3. Elastis Uniter (E = 1)
Penawaran elastis uniter terjadi jika perubahan harga sebanding dengan
perubahan jumlah penawaran
4. Elastis (E > 1)
Penawaran elastis terjadi jika perubahan harga diikuti dengan jumlah penawaran
yang lebih besar.
5. Elastis Sempurna (E = ~)
Penawaran elastis sempurna terjadi jika perubahan penawaran tidak dipengaruhi
sama sekali oleh perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar
dengan sumbu Q atau X.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Permintaan dan Penawaran


1. Pengertian Permintaan
Apabila dalam merumuskan pengertian permintaan hanya memerhatikan faktor harga barang dan jumlah barang yang diminta, serta menganggap faktor-faktor selain harga tidak berubah, maka permintaan adalah keseluruhan jumlah barang atau jasa yang bersedia diminta pada berbagai tingkat harga, waktu, dan tempat tertentu.
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Permintaan
a. Harga Barang itu Sendiri
Harga barang akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika harga naik jumlah permintaan barang tersebut akan meningkat,sedangkan jika harga turun maka jumlah permintaan barang akan menurun. 
b . Harga Barang Subtitusi (Pengganti)
Harga barang dan jasa pengganti (substitusi) ikut memengaruhi jumlah barang dan jasa yang diminta. Apabila harga dari barang substitusi lebih murah maka orang akan beralih pada barang substitusi tersebut. Akan tetapi jika harga barang substitusi naik maka orang akan tetap menggunakan barang yang semula
c . Harga Barang Komplementer (Pelengkap)
Barang pelengkap juga dapat memengaruhi permintaan barang/jasa
d . Pendapatan
Besar kecilnya pendapatan yang diperoleh seseorang turut menentukan besarnya permintaan akan barang dan jasa. Apabila pendapatan yang diperoleh tinggi maka permintaan akan barang dan jasa juga semakin tinggi. Sebaliknya jika pendapatannya turun, maka kemampuan untuk membeli barang juga akan turun. Akibatnya jumlah barang akan semakin turun. 
e . Selera Konsumen
Selera konsumen terhadap barang dan jasa dapat memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika selera konsumen terhadap barang tertentu meningkat maka permintaan terhadap barang tersebut akan meningkat pula. 
f . Intensitas Kebutuhan Konsumen
Intensitas kebutuhan konsumen berpengaruh terhadap jumlah barang yang diminta. Kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa yang tidak mendesak, akan menyebabkan permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut rendah. Sebaliknya jika kebutuhan terhadap barang atau jasa sangat mendesak maka permintaan masyarakat terhadap barang atau jasa tersebut menjadi meningkat
g . Perkiraan Harga di Masa Depan
Apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan naik maka konsumen cenderung menambah jumlah barang yang dibeli karena ada kekhawatiran harga akan semakin mahal. Sebaliknya apabila konsumen memperkirakan bahwa harga akan turun, maka konsumen cenderung mengurangi jumlah barang yang dibeli.
h. Jumlah Penduduk
Pertambahan penduduk akan memengaruhi jumlah barang yang diminta. Jika jumlah penduduk dalam suatu wilayah bertambah banyak, maka barang yang diminta akan meningkat.

3. Macam-Macam Permintaan
a. Permintaan Menurut Daya Beli
Berdasarkan daya belinya, permintaan dibagi menjadi tiga macam, yaitu permintaan efektif, permintaan potensial, dan permintaan absolut.
1) Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.
2) Permintaan potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut.
3) Permintaan absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Pada permintaan absolut konsumen tidak mempunyai kemampuan (uang) untuk membeli barang yang diinginkan.
b . Permintaan Menurut Jumlah Subjek Pendukungnya
Berdasarkan jumlah subjek pendukungnya, permintaan terdiri atas permintaan individu dan permintaan kolektif.
1 ) Permintaan individu
Permintaan individu adalah permintaan yang dilakukan oleh seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
2 ) Permintaan kolektif
Permintaan kolektif atau permintaan pasar adalah kumpulan dari permintaan-permintaan perorangan/individu atau permintaan secara keseluruhan para konsumen di pasar. 
4. Hukum Permintaan
Pada hukum permintaan berlaku asumsi ceteris paribus. Artinya hukum permintaan tersebut berlaku jika keadaan atau faktor-faktor selain harga tidak berubah (dianggap tetap).
5. Kurva Permintaan
Menurut para ahli ekonomi, permintaan adalah keseluruhan dari kurva permintaan atau keseluruhan dari titik yang ada pada kurva (A + B + C + D + E + F + G). Dengan demikian permintaan menggambarkan keadaan keseluruhan daripada hubungan antara harga dan jumlah permintaan. Adapun jumlah barang yang bersedia diminta adalah banyaknya permintaan pada suatu tingkat harga tertentu. Misalnya titik A, menggambarkan bahwa pada harga Rp4.500,00 jumlah yang diminta adalah 140 kg. Dengan demikian, setiap titik yang ada pada kurva menggambarkan jumlah barang yang diminta.
6. Pergeseran Kurva Permintaan
Pergeseran kurva permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kembali pada contoh di depan mengenai permintaan Desi terhadap jeruk. Pada contoh di depan menunjukkan bahwa berubahnya jumlah jeruk yang diminta Desi akibat dari perubahan harga jeruk itu sendiri. Bagaimana jika faktor lainnya seperti pendapatan Desi memengaruhi jumlah jeruk yang diminta? Apabila pendapatan Desi mengalami peningkatan, maka jumlah jeruk yang diminta pun juga akan meningkat. Namun ketika pendapatan Desi mengalami penurunan maka jumlah jeruk yang diminta akan turun. 
B. Penawaran Barang dan Jasa
1. Pengertian Penawaran 
memengaruhi penawaran penjual. Namun ketika merumuskan penawaran, cukup dengan menghubungkan harga dan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Faktor-faktor selain harga dianggap tidak berubah (ceteris paribus).
2. Faktor-faktor yang Memengaruhi Penawaran 
a. Harga Barang itu Sendiri
Apabila harga barang yang ditawarkan mengalami kenaikan, maka jumlah barang yang ditawarkan juga akan meningkat. Sebaliknya jika barang yang ditawarkan turun jumlah barang yang ditawarkan penjual juga akan turun. Misalnya jika harga sabun mandi meningkat dari Rp1.500,00 menjadi Rp2.000,00, maka jumlah sabun mandi yang penjual tawarkan akan meningkat pula.
b . Harga Barang Pengganti
Apabila harga barang pengganti meningkat maka penjual akan meningkatkan jumlah barang yang ditawarkan. Penjual berharap, konsumen akan beralih dari barang pengganti ke barang lain yang ditawarkan, karena harganya lebih rendah. Contohnya harga kopi meningkat menyebabkan harga barang penggantinya yaitu teh lebih rendah, sehingga penjual lebih banyak menjual teh.
c . Biaya Produksi
Biaya produksi berkaitan dengan biaya yang digunakan dalam proses produksi, seperti biaya untuk membeli bahan baku, biaya untuk gaji pegawai, biaya untuk bahan-bahan penolong, dan sebagainya. Apabila biaya-biaya produksi meningkat, maka harga barang-barang diproduksi akan tinggi. Akibatnya produsen akan menawarkan barang produksinya dalam jumlah yang sedikit. Hal ini disebabkan karena produsen tidak mau rugi. Sebaliknya jika biaya produksi turun, maka produsen akan meningkatkan produksinya. Dengan demikian penawaran juga akan meningkat.
d . Kemajuan Teknologi 
Kemajuan teknologi sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya barang yang ditawarkan. Adanya teknologi yang lebih modern akan memudahkan produsen dalam menghasilkan barang dan jasa. Selain itu dengan menggunakan mesin-mesin modern akan menurunkan biaya produksi dan akan memudahkan produsen untuk menjual barang dengan jumlah yang banyak. Misalnya untuk menghasilkan 1 kg gula pasir biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan Manis sebesar Rp4.000,00. Harga jualnya sebesar Rp7.500,00/kg. Namun dengan menggunakan mesin yang lebih modern, perusahaan Manis mampu menekan biaya produksi menjadi Rp3.000,00. Harga jual untuk setiap 1 kilogramnya tetap yaitu Rp7.500,00/kg. Dengan demikian perusahaan Manis dapat memproduksi gula pasir lebih banyak.
e . Pajak
Pajak yang merupakan ketetapan pemerintah terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap tinggi rendahnya harga. Jika suatu barang tersebut menjadi tinggi, akibatnya permintaan akan berkurang, sehingga penawaran juga akan berkurang. 
f . Perkiraan Harga di Masa Depan
Perkiraan harga di masa datang sangat memengaruhi besar kecilnya jumlah penawaran. Jika perusahaan memperkirakan harga barang dan jasa naik, sedangkan penghasilan masyarakat tetap, maka perusahaan akan menurunkan jumlah barang dan jasa yang ditawarkan. Misalnya pada saat krisis ekonomi, harga-harga barang dan jasa naik, sementara penghasilan relatif tetap. Akibatnya perusahaan akan mengurangi jumlah produksi barang dan jasa, karena takut tidak laku.

3. Macam-Macam Penawaran
a. Penawaran Individu
Penawaran individu adalah jumlah barang yang akan dijual oleh seorang penjual. 
b . Penawaran Kolektif
Penawaran kolektif disebut juga penawaran pasar. Penawaran kolektif adalah keseluruhan jumlah suatu barang yang ditawarkan oleh penjual di pasar. Penawaran pasar merupakan penjumlahan dari keseluruhan penawaran perorangan
4. Hukum Penawaran
Coba kalian perhatikan daftar penawaran jeruk Pak Heri. Pada tabel tersebut akan terlihat bahwa apabila harga Rp4.500,00, jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebanyak 50 kg. Pada saat harga Rp4.750,00. Pak Heri menawarkan jeruknya sebanyak 60 kg. Hingga pada harga Rp6.000,00, jumlah jeruk yang ditawarkan sebanyak 110 kg. Apa yang dapat kalian simpulkan dari tabel di atas? Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi harga, jumlah barang yang ditawarkan semakin banyak. Sebaliknya semakin rendah harga barang, jumlah barang yang ditawarkan semakin sedikit. Inilah yang disebut hukum penawaran. Hukum penawaran menunjukkan keterkaitan antara jumlah barang yang ditawarkan dengan tingkat harga. 
5. Kurva Penawaran 
Kurva penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. 
6. Pergeseran Kurva Penawaran 
Sama halnya pada pergeseran kurva permintaan, kurva penawaran juga dapat mengalami pergeseran karena adanya perubahan faktor-faktor yang memengaruhi penawaran selain faktor harga. Bergesernya kurva penawaran ditandai dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri. Kurva penawaran bergeser ke kiri, artinya jumlah penawarannya mengalami kenaikan. Namun, ketika kurva penawaran barang bergeser ke kiri, berarti terjadi penurunan penawaran barang. Misalnya diperkirakan harga jeruk bulan depan akan naik karena harga pupuk naik. Kenaikan harga jeruk menyebabkan penurunan penawaran jeruk. Sehingga ketika diperkirakan harga di masa depan naik, maka penjual akan mengurangi jumlah barang yang dijualnya. Tabel berikut ini yang akan menunjukkan jumlah jeruk yang ditawarkan Pak Heri sebelum dan sesudah kenaikan harga.mengubah jumlah penawaran sekaligus menggeser kurva penawaran.

KONSUMEN DAN PRODUSEN


KONSUMSI
1.Konsumsi
Pengertian dalam ilmu ekonomi:Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi ataumenghabiskan faedah suatu benda(barang dan jasa) dalam rangkapemenuhan kebutuhan.
Ciri-ciri dan Pembagian Benda Konsumsi
* Ciri-ciri benda konsumsi:
a. Benda yang untuk mendapatkannya diperlukan pengorbanan, contoh : makanperlu uang, menghirup udara bukan benda konsumsi karena itu didapatkansecara gratis.
b. Benda itu ditujukan untuk memenuhi kebutuhan hidup.Contoh : makan untuk bertahan hidup
c. manfaat,nilai ataupun volume benda-benda yang digunakan tersebut akanhabis sekaligus atau berangsur –angsur.
*Pembagian benda Konsumsi:
a. Benda habis dalam sekali pemakaincontoh: makanan,minuman, obat-obatan
b. Benda yang pemakainnya berulang-ulang/relatif lamacontoh : baju,tas,sapu
Tujuan kegiatan konsumsi:Memenuhi kehidupan secara langsung
2.Teori Perilaku Konsumsi
Konsep pilihan
·        konsep pilihan Adalah perilaku mendasar dari konsumen dengantujuan mencapai utilitas yang maksimal dari pemakaian benda yangdikonsumsinya.
·        Utilitas/Utility adalah derajat seberapa besar sebuah barang atau jasa dapat memuaskan kebutuhan seseorang. Dapat diartikansebagai kepuasan.
·        utilitas berkaitan dengan ukuran kepuasan dari penggunaan barangatau jasa maka utitas disebut juga nilai guna.
1.Pendekatan Kardinal
Pendekatan kardinal disebut juga pendekatan marginal utility.Pendekatan kardinal dalam analisis konsumen didasarkan pada asumsi bahwa:Tingkat kepuasaan yang diperoleh komsumen dari konsumsi suatu barang dapatdiukur dengan satuan tertentu seperti uang,jumlah atau buah. Jadi, semakinbesar jumlah barang yang dikonsumsi,semakin besar pula tingkat kepuasankonsumen.
Dalam penilitian Herman Heinrich Gossen adanya nilai guna total dan nilai gunamarginal dalam hukum Gossen I dan II
Nilai guna total( total utility) adalah kepuasan total yang dinikmati olehkonsumen dalam mengkonsumsi barang atau jasa tertentu secara keseluruhan,
Nilia guna marjinal/ kepuasan marjinal(marginal utility) adalah tambahankepuasan yang dinikmati oleh setiap konsumen dari setiap tambahan barangatau jasa yang dikonsumsinya.
Hukum Gossen 1
Bunyi:Jika pemenuhan kebutuhan akan suatu jenis barang dilakukan secara terusmenerus,maka rasanya nikmat pada mula-mula akan tinggi, namun semakin lamakenikmatan tersebut semakin menurun sampai akhirnya mencapai batas jenuh.Dikemukakan oleh William Stanley Jevons( Inggris)Hukum ini juga disebut hokum nilai guna marjinal yang semakin menurun.
Hukum Gossen II
Bunyi:Konsumen akan melakukan konsumsi sedenikian rupa sehingga nilai marjinalsetiap barang dan jasa yang dikonsumsi memiliki nilai yang sama.
2. Pendekatan Ordinal
Pendekatan ini digunakan karena pendekatan kardinal memiliki kekurangan, antaralain pendekatan kardinal bersifat subjektif dalam penentuan nilai guna total dannilai guna marjinal.Pendekatan ordinal digunakan menggunakan kurva indiferensi yang pertama kali digunakan oleh ekonom inggris Francis Ysidro Edgeworth padatahun 1881,dan dikembangkan oleh ekonom Italia Vilfredo Pareto tahun1906.Kurva indiferensi adalah kurva yang menunjukan berbagai titik kombinasidua barang yang memberikan kepuasan yang sama.
Ada 4 asumsi untuk mengukurkepuasan konsumen melalui kurva indiferensi.
1.     konsumen mempunyai pola preferensi akan barang-barang konsumsi yangdinyatakan dalam bentuk peta indiferensi (indifference map)
2.   konsumen mempunyai pendapatan tertentu.
3.     konsumen berusaha mendapat kepuasan max dari barang barang yangdikonsumsinya.
4.     kurva indiferensi yang semakin jaub dari titik nol (origin)menggambarkan kepuasan yang semakin tinggi.Setiap titik kombinasinya menunjukan tingkat kepuasan yng sama.dapat jugadiubah ke grafik.
Ciri ciri kurva indiferensi :
a)     memiliki kemiringan yang negatif (negatively-slopped). Hal ini karena jika jumlah suatu barang dikurangi, jumlah barang yang lain harus ditambahagar diperoleh kepuasan yang sama.
b)    kurva indiferensi tidak salng berpotongan.tidak mungkin terjadiperpotongan.
c)     cembung terhadap titik nol.
PRODUKSI
Pengertian
Produksi adalah kegiatan menciptakan benda baru sehingga lebihbermanfaat dalam memebuhi kebutuhan.
Tujuan Kegiatan Produksi
Memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.Pihak-pihak yang terkait dalam kegiatan produksi adalah produsen dankonsumen atau masyarakat.
Tujuan produksi:
ü Menurut produsen: meningkatkan keuntungan dan menjaga kesinambunganperusahaan.
ü Menurut konsumen: menyediakan berbagai benda pemuas kebutuhan.
 Faktor-Faktor Produksi
Faktor produksi= segala sesuatu yg dibutuhkan untuk memproduksibarang/jasa.
1. faktor produksi alam
§ tanah
§ air
§ udara
§ sinar matahari
§ barang tambang
2. faktor produksi tenaga kerjaTenaga kerja merupakan faktor produksi insani yg secara langsung maupuntidak langsung menjalankan kegiatan produksi.
Jenis-jenis tenaga kerja
a.Menurut kualitasnya
·        Tenaga kerja terdidik: tenaga kerja yang membutuhkan pendidikantertentu sehingga memiliki keahlian dibidangnya. Contoh: dokter,guru
·        Tenaga kerja terlatih: tenaga kerja yang membutuhkanlatihan/kursus tertentu sehingga memiliki keahlian dibidangnya.Contoh: sopir, pilot
·        Tenaga kerja tidak terdidk dan tidak terlatih: tenaga kerja yangtidak melalui pendidikan dan latihan. Contoh: tukang sapu jalan danpenjaga sekolah.
b.Menurut sifat
·        Tenaga kerja rohani: tenaga kerja yang membutuhkan pikiran, rasa,dan karsa. Contoh: dokter, guru
·        Tenaga kerja jasamani: tenaga kerja yang menggunakan kekuatanfisik. Contoh: kuli, buruh.
3.     faktor produksi modal
faktor produksi modal adalah benda-benda hasil produksi yg digunakan untukproses produksi barang dan jasa.
Jenis-jenis modal
a.Menurut sumber
·        modal sendiri: modal yg berasal dari dalam perusahaan sendiri.Contoh: setoran modal pemilik
·        modal asing: modal yg bersumber dari luar perusahaan. Contoh:pinjaman dari bank.
b.Menurut bentuk
·        modal konkret: modal yg dapat dilihat secara nyata dalam prosesproduksi. Contoh: mesin, gedung
·   modal abstrak: modal yg tidak memiliki bentuk nyata, tapimempunyai nilai bagi perusahaan. Contoh: hak paten
c. Menurut kepemilikan
·        Modal individu: modal yg sumbernya dari peorangan dan hasilnyamenjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya. Contoh: rumah pribadi yg disewakan.
·  Modal masyarakat: modal yg dimiliki pemerintah dan digunakanuntuk kepentingan umum dakam proses produksi. Contoh: jalan, jembatan.
d. Menurut sifat
·        modal tetap: modal yg dapat digunakan berulang-ulang. Contoh:mesin, sendok, garpu
·        modal lancar: modal yg habis digunakan dalam satu kali prosesproduksi. Contoh: bahan baku
·        faktor produksi keahlianfaktor produksi keahlian= keahlian/ketrampilan seseorang dalammemanfaatkan/mendayagunakan faktor produksi dalam rangka menghasilkanbarang dan jasa.
Teori Produksi
Proses produksi
Pengabungan berbagai factor produksi disebut masukan atau input,dihasilkan hasil produksi yang disebut juga keluaran atau output. Prosespengabungan dan pembentukan berbagai masukan menjadi keluaran inidinamakan sebagai proses produksi.Teori Produksi
Teori Produksi
Bagaimana proses produksi berlangsung? Bagaimana petani menentukankombinasi factor lahan pertanian, pekerja, bibit tanaman, pupuk danpengairan agar dapat menghasilkan panen yang bagus? Bagaimana pengusahamenentukan jumlah pekerja, mesin, atau peralatan lainnya agarmengahasilkan produksi yang maksimal? Berbagai pertanyaan tersebut danpertanyaan lainnya terangkum dalam teori produksiTeori produksi mengambarkan perilaku produsen dalam memproduksi barangdan jasa.
Yang dimaksud dengan teori produksi adalah teori yang menjelaskan hubunganantara tingkat produksi dengan jumlah faktor-faktor produksi dan hasilpenjualan outputnya.
a.klasifikasi factor produksifactor produksi terdiri dari factor alam, tenaga kerja, modal dankewirausahaan. Tetapi untuk tujuan analisis proses produksi, factorproduksi (input) dibedakan atas factor produksi tetap dan factor produksivariable.
§  Faktor produksi tetap : factor produksi yang tidak dapat diubah jumlahnyadalam waktu tertentu. Factor ini dapat diubah tetapi dengan biaya yangsangat besar dan dalam jangka panjang.Contoh : kendaraan, gedung dan mesin.
§  Faktor produksi variable : factor produksi yang dapat diubah dengan cepatdalam jangka pendek.Contoh : tenaga kerja dan bahan baku.
Keputusan-keputusan yang diambil oleh produsen berkaitan denganpenggunaan factor produksi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu jangkapendek dan jangka panjang.
§  jangka pendek : periode waktu dimana minimal terdapat satu factorproduksi yang bersifat tetap ditambah dengan satu atau beberapa factorproduksi variable.
§  jangka panjang : periode waktu, dmna semua factor produksi berubah.Dengan demikian semua factor produksi adalah variable. Konsep jangka waktu tidak didasarkan pada periode waktu (hari, minggu,bulan tahun) tetapi merupakan istilah pakar ekonomi untuk tetap atauberubahnya factor.
b.fungsi produksi jangka pendek
Fungsi produksi menunjukkan hubungan antara input dan output yang dapat dihasilkan oleh kombinasi input tersebut. Misalnya kita umpakan sebagairesep makanan. Kita hendak membuat kue, dengan bahan-bahan tertentubila kita melipatgandakan komposisi maka kita akan mendapatkan 2 buahkue. Fungsi produksi mobil, pesawat terbang atau senjata nuklir lebihkompleks dari resep kue tadi. Fungsi produksi tersebut sangat dipengaruhioleh tingkat teknologi dalam menghasilkan output. Semakin canggih makinsemakin baik hasil yang dihasilkan.
Secara matematis, fungsi produksi ditulis dengan persamaan :
Q = f (C,L,R,T)
Q = quantity = jumlah barang yang dihasilkan
f = function = symbol persamaan fungsional
C = capital = modal
L = labor = tenaga kerja
R = raw material = bahan baku
T = technology = teknologi
Artinya, output (barang dan jasa) yang dihasilkan merupakan akibat dariinput yang diproses. Jika komposisi salah satu input diubah, maka outputnya juga akan berubah. Output akan berubah secara proposional dengan besarkecilnya perubahan input.
c.factor produksi dengan dua factor produksi variable
Dalam jangka panjang semua factor produksi yang digunakan dalam prosesproduksi bersifat variable. Konsep fungsi produksi jangka panjang denganmengunakkan dua factor produksi dapat digambarkan dengan kurva yangdikenal dengan kurva isokuan (isoquant) : kurva yang menunjukkan berbagaikombinasi factor produksi yang menghasilkan tingkat produksi yang sama.
d. perluasaan produksi
Kita juga dapat melihat bahwa meningkatkan output tidak perlu denganmenambah seluruh input dengan perbandingan yang sama. Penambahan hasilproduksi dapat dilakukan dengan jalan menambah factor produksinya(ekstensifikasi) atau meningkatkan produktivitas factor produksi yang ada(intensifikasi). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan sarana yang adaserta memperhatikan hal-hal berikut :
§  keterbatasan factor produksicontoh: di pulau Jawa, peningkatan hasil prosuksi dengan memperbaikisaluran irigasi, penerapan teknologi yang baik, pemupukandan pembibitan yang baik sedangkan si luar pulau Jawa dan Bali dengan cara menambahareal pertanian
§  Besar kecilnya pengaruh penambahan input terhadap outputpenambahan luas tanah dan pupuk dengan biaya yang sama terhadapsuatu produk dapat memberikan hasil yang berbeda. Agar kuantitasoutput meningkat maka kita perlu memilih kombinasi input yang tepatagar dapat memberikan output yang maksimal.
e. produk total, produk marjinal, produk rata-rata
Produk total= jumlah output yang dihasilkan selama periode waktu tertentu.Bila kita menambah input tentunya akan menambah otuput. Contoh: seorangpetani jagung menambah salah satu inputnya, mungkin ia akan menghasilkan jagung yang lebih banyak karena semua lahan dapat ditanami lebih cepat.Maka, dengan menambah tenaga kerja dan menanggap faktor produksi/input lainnya tetap, maka output juga bertambah. Dalam hal ini, tenagakerja dianggap sebagai produksi variabel. Produk marjinal adalahpertambahan output yang dihasilkan dari penambahan satu unit faktorproduksi variabel. Produk rata-rata adalah hasil bagi produk total dengan jumlah faktor produksi variabel yang digunakan untuk memproduksi.
f. hukum produk marjinal yang semakin sedikit menurunmenyatakan apabila factor produksi terus ditambah, hasil produksi akanmeningkat sampai titik-titik tertentu, namun kemudian pertambahan itusemakin menurun.
g. tahap-tahap produksi
a. tahap 1
Pada tahap ini, produk rata-rata input variabel meningkat yangberarti input tetap yang digunakan lebih banyak daripada penggunaaninput variable. Tahap ini bukan merupakan tahap produksi yang rasionalbagi produsen, karena pada setiap tambahan input variabel akanmenambah tambahan output dengan harga yang lebih mahal. Karena biayatetap terlalu kecil maka pada tahap ini produsen yang rasional tidak akanberproduksi.
b. tahap 2.
Pada tahap ini, AP dan MP input variabel menurun. Yang berartipenggunaan input yang bersifat tetap dan variabel sudah rasional. Hal inikarena pada tahap ini tambahan penggunaan input variabel sudah mulaimenurunkan produk rata-rata dan produk marjinal. Tahap ini adalahtahap yang rasional bagi produsen untuk berproduksi.c. tahap 3Pada tahap ini, total input produk variabel menurun, produk relatifmarjinal input variabel menurun, yang berarti pengunaan variabel lebihbanyak dibandingkan dengan pengunaan input tetap. Tahap ini tidakrasional jika produsen berproduksi karena penambahan input variabelakan menurunkan produk total.